Kamis, 02 Februari 2012

Teknik Penulisan Karya Ilmiah

1.     PENGERTIAN DAN HAKEKAT KARYA TULIS ILMIAH
Karya tulis ilmiah diartikan sebagai karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metode dan kaidah penulisan yang baik dan benar.
Menurut Suhardjono karya tulis ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah atau dengan kata lain karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis hasil kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah dapat berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah popular, buku, dan lain-lain.
Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran ke dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan, sehingga menghasilkan informasi ilmiah yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat.
Karya tulis ilmiah adalah modifikasi realita menjadi data kegiatan penuilisan, tersusun dalam struktur bagian-bagian yang sistematis dan tersaji dalam bahasa dimana kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraph demi paragraph diatur sesuai langkah-langkah yang umum disepakati dalam penyajian suatu ilmu pengetahuan. Dengan kata lain karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran ke dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengethuan, sehingga menghasilkan informasi ilmiah yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat.
Suatu tulisan dapat dikatakan sebagai karya tulis ilmiah apabila memiliki ciri sebagai berikut:
  1. Disertakan fakta dan data yang bukan merupakan khayalan ataupun pendapat pribadi.
  2. Disajikan dengan bentuk ilmiah, objektif atau apa adanya 
  3. Menggunakan bahasa baku (ilmiah), lugas, jelas, dan jauh dari makna konotasi/ambiguous.
Lebih spesifik, karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Mendalam/tuntas, yaitu masalah dibahas sampai kepada masalah dasarnya.
  2. Objektif, yaitu masalah diungkapkan sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh opini subjektif penulisnya. 
  3. Sistematis, yaitu masalah dibahas menurut pola tertantu sehingga jelas urutan dan kaitan antar unsur-unsur dalam tulisan tersebut. 
  4. Cermat, yaitu pembahasan dan penulisan sedapat mungkin tanpa kesalahan. 
  5. Lugas tanpa basa basi tetapi langsung mengenai masalah yang dikaji. 
  6. Tidak melibatkan perasaan seperti keharuan, kebencian, dan kekaguman. 
  7. Berlaku umum, artinya kesimpulan berlaku bagi semua populasi kajian. 
  8. Menggunakan bahasa baku, tepat, ringkas, dan jelas.
Selain dari itu, suatu karya tulis disebut karya tulis ilmiah bilamana minimal memenuhi syarat sebagai berikut:
  1. Isi kajian berada pada lingkup pengetahuan ilmiah. 
  2. Langkah-langkah kegiatannya dijiwai atau menggunakan metode berpikir ilmiah. 
  3. Sosok tampilannya sesuai dan telah mempunyai persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Karya tulis ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk menuangkan gagasan, pemikiran, dan hasil pencarian manusia terhadap sesuatu yang ingin diketahuinya.
Diperlukan beberapa kemampuan dasar dalam menulis karaya tulis. Menurut Sudjana dkk (2002) terdapat beberapa kemampuan dasar yang dituntut agar dapat membuat karya tulis ilmiah, antara lain:
  1. Pengetahuan dasar tentang penulisan karya ilmiah, baik yang berkenaan dengan teknik penulisan maupun yang berkenaan dengan motivasi ilmiah, termasuk keterampilan menggunakan bahasa tulisan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah berlaku. 
  2. Memiliki wawasan yang luas tentang hal yang ditelitinya baik praktek maupun teori, sehingga diperlukan adanya usaha untuk mempelajari buku dan literature lainnya. 
  3. Pengetahuan dasar mengenai metode penelitian, untuk itu kita dituntut mempelajari buku-buku penelitian, membaca hasil penelitian orang lain, diskusi, dan lain-lain. 
  4. Menguasai materi keilmuan atau materi bidang study yang menjadi keahliannya (Tim Instruktur PLPG, 2010:84).

2.     KRITERIA KARYA TULIS ILMIAH
Karya tulis ilmiah harus memiliki kriteria APIK, yaitu:
  1. Asli artinya merupakan karya sendiri bukan hasil jiplakan (plagiat). 
  2. Perlu atau bermanfaat, artinya karya tulis tersebut memiliki manfaat, diantaranya untuk meningkatkan atau mengembangkan profesi. 
  3. Ilmiah, artinya penyusunan karya tulis ilmiah mengikuti kaidah keilmuan, menggunakan metode ilmiah, dan benar secara ilmiah. 
  4. Konsisten, artinya karya ilmiah yang ditulis sesuai dengan bidang keahlian dan dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.

3.     MACAM – MACAM KARYA TULIS ILMIAH
Secara umum karya tulis ilmiah terbagi atas beberapa jenis, antara lain : 
  • Laporan Hasil Kegiatan Ilmiah
Laporan hasil kegiatan ilmiah merupakan jenis karya tulis ilmiah yang mendeskripsikan argument ilmiah dari suatu penelitian atau kajian. Laporan hasil kegiatan ilmiah pada dasarnya adalah laporan hasil penelitian yang disusun secara tertulis dengan menggunakan aturan dan kaidah penulisan karya ilmiah. Bentuk laporan hasil kegiatan ilmiah dapat berupa skripsi, tesis, ataupun desertasi.
  •  Artikel (tulisan ilmiah populer)
Artikel merupakan jenis karya tulis ilmiah yang dipublikasikan kepada umum. Artikel merupakan karya tulis ilmiah yang sudah dikemas dengan menggunakan bahasa yang diperkirakan akan dapat dipahami oleh para pembaca dalam lingkup yang lebih luas. Karya tulis ini biasanya disajikan dalam media cetak, dan berupa opini yang dikemas dalam bentuk karya tulis ilmiah populer. Masalah yang diasajikan dalam artikel biasanya persoalan yang sedang hangat dibicarakan.
Ulasan dan kajian dalam artikel berisi pandangan, tanggapan, harapan, dan penilaian disertai saran-saran pemecahannya. Untuk memperkuat argument dalam artikel bias digunakan landasan teori dari berbagai literature, kebijakan, fakta-fakta, atau logika umum.
  •  Makalah Ilmiah
Menurut Sudjana, dkk. (2002) makalah ilmiah adalah kajian atau tulisan ilmiah hasil gagasan sendiri yang disajikan dalam bentuk tulisan (Tim Instruktur PLPG, 2010:88). Selanjutnya menurut Sudjana, dkk. (2002) berdasarkan prosedur pemecahannya, makalah dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu makalah deduktif dan makalah induktif.
  1. Makalah deduktif pemecahan masalahnya didasarkan atas berpikir rasional atau melalui telaah kepustakaan. 
  2. Makalah induktif pemecahan masalahnya berdasarkan atas berpikir empiris melalui data dan fakta yang diperoleh dari lapangan (Tim Instruktur PLPG, 2010:88).
            Menurut kepentingannya, makalah ilmiah ada yang merupakan makalah ilmiah untuk pertemuan ilmiah seperti seminar, symposium, atau lokakarya, dan makalah ilmiah untuk kepentingan study atau tugas akhir.

  • Buku Ilmiah      
    Buku ilmiah adalah karya tulis yang berisi materi yang menunjang dalam meningkatkan ilmu pengetahuan. Selain itu, buku ilmiah adalah karya tulis yang berisi bahan pelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pemebelajaran. Buku tersebut dapat berupa buku pelajaran, modul, diktat, terjemahan maupun berupa saduran.
  1. Buku pelajaran adalah bahan atau materi pelajaran yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk buku yang digunakan sebagai bahan pegangan pembelajaran, baik pegangan pokok maupun pelengkap. 
  2. Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. 
  3. Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi pelajaran yang disajikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. 
  4. Terjemahan adalah hasil karya penerjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah dari bahasa asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya. 
  5. Saduran (editorial) adalah kumpulan topik-topik tulisan dari sejumlah pengarang tentang sesuatu pokok bahasan yang disatukan dalam satu judul karangan.

4.     PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Dalam penyusunan karaya tulis ilmiah yang perlu diperhatikan adalah teknik penggunaan bahasa, tatacara penulisan, pengetikan format laporan, penulisan judul, penyajian gambar dan tabel, pencantuman kutipan, dan daftar kepustakaan.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Pedoman tersebut menjelaskan tata cara pemenggalan kata, pemakaian huruf capital dan huruf miring, penulisan kata, ejaan dan peristilahan.
  •  Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah disusun dengan sistematika sebagai berikut:
  • Judul makalah
Judul makalah hendaknya singkat dan jelas (mengacu kepada permasalahan yang dibahas) mencerminkan isi yang terkandung di dalamnya.
  • Pendahuluan
Pendahuluan sifatnya mengantarkan pembaca kepada isi uraian makalah agar pembaca mempunyai gambaran apa dan bagaimana isi makalah tersebut. Bagian pendahuluan berisi latar belakang masalah, masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika uraian
  • Isi
Bagian isi memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengeksplorasi jawaban terhadap masalah yang diajukan, yang dilengkapi dengan data pendukung serta argumen-argumen yang berlandaskan pandangan pakar dan teori yang relevan.
  • Kesimpulan dan saran
Kesimpulan bukan ringkasan isi, melainkan makna yang diberikan penulis terhadap uraian dalam bagian isi.
  • Daftar pustaka
Dalam daftar pustaka dituliskan buku-buku atau tulisan-tulisan yang dipakai sebagai acuan dalam membuat makalah.
  •  Tulisan Ilmiah Populer (Artikel)
Artikel hendaknya berisi tema dan masalah yang aktual, memberi manfaat kepada masyarakat, kebenaran isi dapat dipertanggungjawabkan, objektif, dan tiadak mendiskreditkan pihak-pihak tertentu.
Penyajian artikel dalam media masa tidak memerlukan kata pengantar, daftar isi, bahkan kepustakaan, yang paling penting adalah isi kajiannya. Judul dari artikel di media masa harus menarik atau menggugah pembaca, tetapi tidak terlalu panjang. Menurut Sudjana, dkk.(2002) ada tiga hal yang perlu dituis dalam tulisan ilmiah di media masa, yakni deskripsi permasalahan, ulasan permasalahan, dan kesimpulan atau saran pemecahan (Tim Instruktur PLPG, 2010:90)

  • Buku / Modul / Diktat Pembelajaran
Dalam buku/modul/diktat dikemukakan isi bahan ajar yang berupa pengetahuan keilmuan yang harus dipelajari. Oleh karena itu, bahan yang ditulis harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

  • Makalah  Ilmiah dalam Pertemuan Ilmiah
Sudjana, dkk. (2002) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis dan menyajikan makalah ilmiah dalam pertemuan ilmiah, yaitu:
  1. Tulis dulu makalah yang diminta sesuai dengan aturan penulisan makalah ilmiah, kirim ke penyelenggara untuk diperbanyak.
  2. Untuk keperluan penyajian makalah, kita perlu menyiapkan bahan sajian (pokok-pokok pikiran yang telah dituangkan di dalam makalah). 
  3. Usahakan agar tidak membaca makalah yang telah dibuat. Jelaskan pokok pikiran atau garis besar sajian dengan menggunakan transparansi atau power point. 
  4. Gunakan waktu sehemat mungkin dan hindari kejenuhan peserta pertemuan. 
  5. Penampilan diri dalam penyajian sangat penting diperhatikan, mulai dari pakaian sampai kepada penampilan diri. 
  6. Sebelum dibuka dengan diskusi dan Tanya jawab, akhiri pembicaraan dengan ucapan terimakasih, dan mintalah tanggapan, saran, dan pandangan terhadap bahan sajian guna penyempurnaan pemecahan masalah (Tim Instruktur PLPG, 2010:90).
  • Karya Tulis Ilmiah Hasil Penelitian
Secara umum sistematika penulisan karya tulis ilmiah hasil penelitian meliputi:
  1. Jilid memuat judul penelitian (dirumuskan dalam satu kalimat yang ringkas, komunikatif, dan afirmatif, juga harus mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian), nama peneliti, dan lembaga tempat peneliti bekerja atau studi.
  2. Lembar pengesahan karya tulis ilmiah ditandatangani oleh pembimbing, dan pejabat yang berwenang. 
  3. Kata pengantar ditulis tidak lebih dari satu halaman. Kata pengantar berisi uraian yang mengantar para pembaca karya tulis ilmiah kepada permasalahan yang diteliti. Dapat juga berisi ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu.
  4. Abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap tentang isi karya tulis ilmiah yang memuat judul, permasalahan, pendekatan terhadap masalah, landasan teoritis, hasil temuan, dan rekomendasi. Abstrak ditulis tidak lebih dari satu halaman. 
  5. Daftar isi merupakan penyajian sistematika isi secara rinci yang berfungsi untuk mempermudah mencari bagian yang ingin dibaca.
  6. Daftar gambar, table, bagan, grafik 
  7. Daftar lampiran merupakan sajian lampiran secara berurutan
  8. Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan keguanaan penelitian. 
  9. Bab II kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis
  10. Bab III Obyek dan metode penelitian berisi objek penelitian, metode penelitian (disain penelitian, definisi operasional variable, teknik penentuan responden, dan teknik pengumpulan data0, pengujian instrument, metode analisis data, lokasi, dan jadwal penelitian. 
  11. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan. 
  12. Bab V kesimpulan dan saran
  13. Daftar pustaka 
  14. Lampiran-lampiran
 Sumber :
  •  Departeman Agama RI, 2004. Panduan Penulisan Karya Tulis/Karya Ilmiah Guru Pendidikan Agama Islam; Edisi Revisi. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam. 
  • Tim Instruktur PLPG, 2010. Materi Pendidikan dan Pelatihan Guru Bahasa Inggris. Tasikmalaya: UNSIL. 
  • Suherli, 2007. Menulis Karangan Ilmiah; Kajian dan Penuntun dalam Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Depok: Arya Duta. 
  • STIMIK JABAR, 2005. Pedoman Prosedur Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Penyusunan Karya Tulis Ilmiah; Revisi III. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar